• Home
  • Infomina
  • Kita Disibukkan Kartu Prakerja, Tak Sadar Ada Aplikasi Belajar Ternak Lele Buat Amatir

Kita Disibukkan Kartu Prakerja, Tak Sadar Ada Aplikasi Belajar Ternak Lele Buat Amatir

| Fri, 24 Apr 2020 - 17:16

Ternak lele sering jadi guyonan calon sarjana madesu, padahal ini ide bisnis konkret. Aplikasi ini menghubungkan peternak lele dengan jejaring pedagang pecel lele se-Indonesia lho.

Ini baru solusi. Sebuah aplikasi bernama Simbiofish menjanjikan ekosistem industri yang menjanjikan di tengah pandemi. Donny Pasaribu, CEO Simbiofish, tengah berupaya menciptakan ekosistem berbasis lele dari hulu sampai hilir.

Dimulai dari pinjaman modal, penyedia alat, wadah pembeli hasil tani lele, sampai hubungan langsung dengan pedagang pecel lele. Paket lengkap ini diharap bisa meyakinkan siapa pun yang membutuhkan pemasukan baru secepatnya.

Dalam situs resminya, Simbiofish dijelaskan sebagai aplikasi yang bertujuan mempermudah orang bertani lele secara urban, alias bertani di lahan sempit perkotaan. Aplikasi ini menyediakan fasilitas bagi lele seperti bibit, pakan, kolam, serta peralatan yang mendukung lele agar tumbuh dengan nyaman dan ceria. Akses kepada pasar juga dibukakan oleh aplikasi yang berniat menyatukan seluruh pedagang pecel lele seluruh Indonesia ini.

Dari halaman LinkedIn milik Donny, diketahui Simbiofish didirikan pada Maret 2019 lalu. Perusahaan ini juga tercatat pernah melatih narapidana di Lapas Gunung Sindur beternak lele untuk modal kemampuan para napi setelah bebas dari penjara.

Apakah lele adalah jawaban finansial kita? Kemungkinannya bisa dibilang besar. Menurut Donny, harga dan permintaan lele cenderung lebih stabil dibanding harga ayam. Saat-saat corona seperti ini, Doi bilang permintaan lele masih tinggi. Simbiofish bahkan berjanji akan membeli hasil para petani lele yang menggunakan aplikasinya di Jabodetabek.

Data pendukung lain: ternyata, permintaan pasar yang tinggi kepada lele belum bisa diimbangi angka produksinya. Artinya, meski udah banyak juragan lele, pasar masih aja kekurangan ikan yang suka makan tokai ini, baik lele segar, lele olahan, ataupun lele hidup untuk tempat pemancingan ikan. Per hari, pasar dilaporkan meminta 2-4 ton lele, membuat petani kewalahan memenuhinya.

Padahal, produksi lele secara nasional terus mengalami kenaikan setiap tahun. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (DJPB) melaporkan selama tahun 2010-2014 produksi lele nasional terus tumbuh setiap tahun mulai 38 persen (2010), 30 persen (2011), 23 persen (2012), dan 25 persen (2013). Pencapaian terbesar ada pada produksi lele 2017, menyentuh 1,8 juta ton atau naik 131 persen dari tahun sebelumnya.

"Kenaikan terbesar terjadi pada 2017 seiring dengan program pengembangan budi daya lele sistem bioflok," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto kepada Bisnis. Bioflok adalah pembentukan probiotik (mikroorganisme yang baik dikonsumsi) secara otomatis menggunakan aerator. Alatnya mirip dengan pembuat gelembung air di akuarium rumah Anda.

Pemerintah juga kayaknya seneng banget warganya punya usaha lele. Pada 2017 misalnya, pemerintah memberi bantuan budidaya lele kepada pondok pesantren dan sekolah di Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Papua. Paket tersebut berisi 12 kolam berdiameter 3 meter, 42 ribu ekor benih lele, 4 ton pakan, obat, probiotik, serta fasilitas operasional.


Sumber: Vice

Artikel lainnya