• Home
  • Infomina
  • Cara Mengatasi Air Tambak Yang Keruh Agar Budidaya Udang Vaname Berhasil

Cara Mengatasi Air Tambak Yang Keruh Agar Budidaya Udang Vaname Berhasil

| Tue, 29 Jun 2021 - 09:38

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan di berbagai daerah.


Sebagian besar pembudidayaan udang vaname di Indonesia masih dikelola secara tradisional (intensif) yang tergantung pada kondisi alam. Kondisi alam seperti iklim dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya udang vaname.Oleh karena itu, sangat penting bagi petambak untuk menyadari akan adanya perubahan kualitas tambak, seperti kualitas air tambak.


Baca juga: Pengelolan Air di Tambak


Kualitas Air Tambak Pada Budidaya Udang Vaname

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi fauna air, termasuk udang. Air mendukung proses kehidupan udang, seperti bernapas, makan, dan pertumbuhan. Kualitas air tambak sangat penting untuk diperhatikan karena dapat memengaruhi tingkat keberhasilan budidaya udang vaname.


Bagaimana kualitas air dapat memengaruhi keberhasilan budidaya udang vaname?. Udang dapat mudah terserang penyakit ketika air tambak berada dalam kondisi yang tidak ideal, seperti kekurangan oksigen. Selain itu, udang dapat mengalami keracunan amonia dan hidrogen sulfida ketika temperatur dan derajat keasaman air yang tinggi. Oleh karena itu, menjaga kondisi tambak agar tetap pada kondisi ideal dapat membuat udang sehat dan tumbuh dengan baik. 


Baca juga: Mencegah Penyakit Udang Berdasarkan Warna Air Tambak


Air Tambak yang Keruh: Apa yang Terjadi?

Komposisi dari air tambak dapat memiliki kualitas bervariasi yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan musim, serta kondisi lingkungan kolam. Komposisi air tambak terdiri dari dua kelompok senyawa, yakni senyawa terlarut dan senyawa suspensi. Pada kelompok suspensi terdapat berbagai partikel dengan jumlah yang beragam dan dapat menyebabkan air menjadi keruh. Partikel-partikel yang dimaksud antara lain garam, tanah liat, plankton, dan humus.


Keberadaan partikel-partikel tersebut dapat menyebabkan perubahan warna pada air tambak dari coklat hingga kehijauan. Tingkat kekeruhan air dapat dilakukan dengan melakukan uji total suspended solids (TSS). 


Air yang keruh dapat menghambat sinar matahari masuk ke dalam air. Ketika sinar matahari tidak dapat menembus air dengan maksimal, maka proses fotosintesis yang dilakukan oleh alga berkurang dan menyebabkan jumlah oksigen terlarut relatif rendah. Padahal, oksigen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan udang. 


Baca juga: Probiotik, Imunostimulan, dan Manajemen Kualitas Air


Cara Mengatasi Air Tambak Yang Keruh

Air tambak yang keruh dapat diatasi dengan berbagai cara tergantung pada komponen pengotornya. Apabila komponen pengotornya berupa mineral (warna air tambak coklat), maka dapat diatasi dengan pengendapan partikel, penyaringan air, penambahan materi organik, atau penambahan aluminium sulfat atau magnesium sulfat.


Apabila pengotornya merupakan plankton (warna air tambak kehijauan), maka dapat dilakukan penyaringan, pengapuran, dan tidak memberikan pupuk berlebih. Pengendapan partikel biasanya dilakukan dengan melewatkan aliran air ke kolam dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran saluran air sehingga mengurangi laju air dan terjadi proses pengendapan mineral. Penyaringan air dapat dilakukan dengan memasang alat/mesin penyaring. 


Kesimpulan

Kualitas air pada tambak udang vaname sangat penting untuk diperhatikan karena dapat berpengaruh terhadap produktivitas dan keberhasilan dari budidaya udang. Cara paling mudah untuk mengetahui bahwa terjadi perubahan komposisi air tambak yakni dengan mengamati adanya perubahan warna air tambak, baik kekeruhan menjadi coklat ataupun kehijauan. Kekeruhan pada tambak udang vaname dapat mengurangi produktivitas dari budidaya udang, baik karena penyakit, stress, cedera, bahkan kematian masal apabila tidak segera ditangani.


Pembudidaya udang vaname perlu memahami korelasi terkait parameter kualitas air terhadap kondisi udang, sehingga dapat mengantisipasi berbagai hal yang dapat terjadi di tambak akibat dari perubahan lingkungan dan iklim yang tidak menentu, khususnya untuk kolam tambak terbuka. 


Sumber:  nanobubble.id

Artikel lainnya

Udang 

Lebih Siap Tebar dengan Nursery

Trobos Aqua

1060 hari lalu

  • verified icon2778
Udang 

Extensive Shrimp Farming Technique Improved in Two Phases

Minapoli

1172 hari lalu

  • verified icon3467
Udang 

Budidaya di Musim Kemarau, Masalah dan Solusinya

Info Akuakultur

1641 hari lalu

  • verified icon6947