Strategi Hadapi Tantangan Industri Pakan

| Thu, 07 Apr 2022 - 09:45

“Strategi dalam menghadapi tantangan yang ada di industri pakan antara lain persaingan teknologi, mencari bahan baku pengganti, kreativitas formulasi pakan, kemampuan meningkatkan efisiensi dalam produksi dan pemasaran.” Demikian disampaikan Mohammad Nadjib, Direktur PT IANDV BIO Indonesia. Juga kejelian serta keahlian merangkul rekanan yang memiliki visi dan misi sama, akan menjadi cukup krusial.


Terkait naiknya harga bahan baku pakan, Paian Tampubolon, Head of Operational System & Data Analysis, PT Delos Teknologi Maritim Jaya, berpendapat, menjadi dilema bagi produsen pakan. Naiknya bahan baku akan mengangkat naiknya harga pakan bagi konsumen, sementara harga produk/udang relatif stagnan dan cenderung turun, serta hasil produksi yang masih belum maksimal. “Kondisi ini dapat menurunkan daya beli konsumen,” ungkap Paian.


Ia melanjutkan, salah satu strategi produsen pakan menyikapi naiknya harga bahan baku adalah dengan mencari bahan lain sebagai substitusi bahan tersebut. Protein dari tepung ikan (fish meal) mungkin bisa digantikan dari bahan “maggot” yang bukan merupakan bahan impor, sehingga harga masih dapat dikendalikan.


Menaikkan harga eceran akan berimbas dengan daya beli konsumen dan berdampak terhadap menurunnya penjualan. Penurunan kualitas pakan untuk mencegah naiknya harga akan menjadi bumerang bagi produsen pakan.


Baca juga: Maggot, Alternatif Sumber Protein untuk Pakan Ikan


Dalam menyikapi kondisi kenaikan harga bahan baku pakan, Deny Mulyono, Ketua GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak), memaparkan beberapa strategi. “Ke depan, akan lebih kepada kepastian pasokan bahan baku. Tanpa bahan baku yang cukup dan baik, pakan yang baik tidak akan terbentuk, serta kepada inovasi formulasi pakan dengan keterbatasan yang ada. Hal ini agar pakan tetap baik dalam performa dan sesuai dengan nilainya, sehingga kompetisi pasar diantara pakan pabrikan tetap baik dan hasil produksinya (udang) dapat diterima oleh pasar,” ungkap Deny.


Tingkatkan Produksi Tepung Ikan

Menurut Edison Saade, Wakil Ketua 1 Masyarakat Akuakultur Indonesia, prospek produksi industri pakan udang di tengah naiknya harga bahan baku pakan tentunya mengalami gangguan, terutama menurunnya keuntungan industri pakan. Pasalnya, sebagian besar bahan baku pakan berasal dari impor, sehingga produk pakan dalam negeri sulit bersaing.


Edison yang juga merupakan Dosen di Universitas Hasanuddin, Makassar, mengemukakan strategi menghadapi naiknya harga bahan baku pakan adalah meningkatkan produk bahan pakan dalam negeri. Indonesia kaya akan bahan baku pakan, namun pengelolaannya belum teratur.


Menurutnya lagi, tepung ikan merupakan bahan baku utama pakan ikan yang didominasi impor. Strategi meningkatkan produksi tepung ikan nasional adalah meningkatkan jumlah industri tepung ikan, penyebaran yang merata industri tepung ikan ke seluruh sentra-sentra industri akuakultur.


Baca juga: Tingkatkan Kecernaan Pakan Ikan dengan Fermentasi


Kedua, masih menurut Edison, substitusi tepung ikan dengan bahan lainnya yang kaya protein.  Selanjutnya, salah satu masalah industri tepung ikan adalah bahan baku yang tidak berkesinambungan.


Mujair, Potensi Bahan Baku Tepung Ikan

Selama ini, bahan baku tepung ikan lebih banyak berasal dari perikanan tangkap di laut. Namun demikian, hasil tangkapan ikan dunia dan nasional cenderung menurun dari tahun ke tahun. Salah satu solusinya adalah mengusahakan bahan baku pakan dari perikanan budidaya. Edison menyarankan ikan mujair sebagai sumber tepung ikan.


Menurutnya, ikan mujair dianggap hama pada budidaya udang di tambak, mengandung nutrisi yang tinggi, siklus reproduksi yang cepat, pertumbuhan cepat, bisa hidup dengan kepadatan tinggi, bisa dibudidayakan tanpa pakan buatan dan mengandalkan pakan alami dengan strategi penumbuhan yang tepat.


Di samping itu, sebagian orang alergi mengonsumsi ikan jenis ini. Oleh karena itu, perlu penelitian oleh ahli akuakultur nasional untuk menentukan sistem budidaya ikan mujair yang tepat sebagai bahan baku industri tepung ikan.


Baca juga: KKP Siapkan Sertifikasi Tepung Ikan Lokal, Ini Alasannya


Perlu Ada Badan Urusi Bahan Baku

Masih menurut Edison, Indonesia harus memiliki wadah atau badan yang menangani bahan baku pakan, misalnya harus ada industri tepung ikan nasional yang bertanggung jawab menyiapkan seluruh kebutuhan tepung ikan nasional. Begitu pula, bahan baku lainnya seperti tepung kedelai, terdapat industri tepung kedelai nasional yang bertanggung jawab menyiapkan kebutuhan tepung kedelai industri pakan.


Industri tepung jagung nasional juga, industri minyak ikan nasional, dan industri bahan pakan lainnya.  “Kita semua tahu bahwa bahan baku industri pakan diimpor dari luar negeri. Artinya, solusinya adalah mengurangi impor dan meningkatkan produksi bahan baku dalam negeri,” pungkas Edison.


Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Info Akuakultur. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terkandung di dalamnya bukan tanggung jawab Minapoli.


Artikel lainnya