• Home
  • Infomina
  • Pengembangan Pembenihan dan Budidaya Udang Vaname bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Timur

Pengembangan Pembenihan dan Budidaya Udang Vaname bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Timur

| Fri, 24 Sep 2021 - 10:02

Pendahuluan

Udang vanamae (Lithopenaeus vannamei) sudah merebak di Provinsi Kalimantan Timur, melalui UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) SPAPAL (Sentral Pembenihan Air Payau dan Air Laut)  Manggar Balikpapan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur melalui segmentasi pengelolaan udang vanamae dengan sistem bioflok sederhana. Dengan luasan satu unit dengan kapasitas 50 m2 sampai dengan 100 m2, saat ini yang ada 2 unit  yaitu masing–masing  berdiameter 11 meter dan 9 meter. Semuanya memakai sistem terpal sehingga memudahkan untuk membersihkan setelah panen dengan luasan areal 200 m2.


Tujuan dan Sasaran 

Adapun tujuan segmentasi kegiatan ini adalah:

1. Pnyiapan Benih Udang Vanamaei Untuk Masyarakat menengah dengan sasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah   Sesuai dengan Undang Unndang Nomor 20 tahun 2008 

2. Mengembangan Komoditas Unggulan yaitu Udang Vanamae di Kalimantan Timur sebagai awal pengembangan pertama kali di luar Pulau Jawa, Bali  dan Pulau Sulawesi

3. Pendampingan Teknologi Perbenihan dan Pembesaran Udang Vanamae bagi  Masyarakat terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah   




Induk

Induk udang vaname didatangkan dari Kona Bay,  Hawaii yang merupakan negara bagian Amerika Serikat yang ke-50 yang terpisah dari benua Amerika dan sekalian sekaligus masuk kawasan Oseania ibu kota Honolulu, dan dengan bantuan supplier dari pulau Jawa induk didapatkan dengan tipe F1 (Monohibrid) Filius 1 dari suatu persilangan, sesuai dengan  Hukum Mendel ( Gregor Johan Mendel). Baca artikel “Setiap Gen di dalam alel akan berpisah atau bersegrasi secara bebas pada saat pembentukan gamet”.


Tahun 2022 UPTD SPAPAL Manggar Balikpapan Akan Berencana akan memproduksi induk F1 dengan demikian bawa UPTD SPAPAL Manggar Balikpapan  akan menjadi pusat pertumbuhan  Segmentasi Pembenihan dan Pembesaran Udang Vaname di Provinsi Kalimantan Timur.


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Uji Coba dan Pemasaran Benih Udang Vaname

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan di UPTD (UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH) SPAPAL (Sentral Pembenihan Air Payau dan Air Laut)  pada  tahun 2021 pada salinitas air laut (salinity scale) 25  ‰ dan dengan jumlah Induk 3 pasang menghasilkan 300.000 ekor estimasi ratio hidup sebanyak 30 – 50  % . Pemasaran dilaksanakan secara lokal saja dengan harga jual udang vaname  Rp 60.000 per kg  pada  size 40 –70  selama 3. Sedang  harga benih Rp 45/ekor (catatan: untuk segmentasi untuk segmentasi awal hanya mendatangkan naupli saja dari pulau Jawa)


Peran SPAPAL Manggar Balikpapan 

Peran UPTD SPAPAL Manggar Balikpapan adalah sebagai :

1. Pusat informasi perbenihan udang vaname baik teknologi maupun sekmentasinya

2. Sebagai pendamping UMKM yang bergerak di bidang perikanan budidaya air payau dan laut baik perbenihan maupun pembesaran 

3. Pelayan masyarakat dalam hal ini masyarakat pembudidaya, peneliti dan praktek kerja industri (PRAKERIN) pada mahasiswa dan pelajar 

4. Sebagai informasi dan edukasi perbenihan komoditas ikan dan udang air payau dan air laut 



Kesimpulan dan Saran 

Kesimpulan  yang dapat diambil bahwa: 

1. Melihat kondisi UPTD SPAPAL Manggar kota Balikpapan dapat dijadikan pusat perbenihan udang vaname sesuai dukungan sarana dan prasarana yang ada baik sarana fisik dan prasarana sumber daya manusia.

2. UPTD SPAPAL Manggar kota Balikpapan selain pembenihan udang vaname juga sudah lama berjalan udang windu (Penaeus monodon)  sebagai icon primadona provinsi Kalimantan Timur. Demikian pula pembenihan ikan kerapu dan ikan kakap putih.

3. UPTD SPAPAL Manggar kota Balikpapan telah berhasil memperbanyak plankton sebagai sumber pakan alami udang vaname.

4. UPTD SPAPAL Manggar kota Balikpapan selain melayani masyarakat petani pembudidaya udang/ikan juga melayani mahasiswa tingkat terakhir di provinsi kalimantan timur jurusan ilmu kelautan dan perikanan dan sekolah menengah kejuruan negeri maupun swasta. Ini dapat dibuktikan dengan adanya MoU (kerjasama) yang sudah lebih 5 tahun yang silam dilaksanakan sampai saat ini.

5. Saran perlu dukungan penuh pemerintah daerah baik dari segi pendanaan APBD dan pemerintah Republik Indonesia dalam bentuk APBN ataupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam rangka pemenuhan kebutuhan benih di Provinsi Kalimantan Timur dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan bidang ekonomi lainya.

6. Juga diperlukan dukungan dari jejaring benih yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan baik teknologi maupun sumber daya manusia.


Penulis: Usman

Profesi: ASN

Instansi: UPTD SPAPAL Manggar Balikpapan

Artikel lainnya