Langkah Penebaran Benur Udang yang Baik dan Benar
| Mon, 25 Jul 2022 - 15:18
Keberhasilan siklus budidaya udang sangat ditentukan pada hari pertama, yaitu pada proses dan teknik tebar benur udang.
Memahami cara tebar benur yang benar bukan sekadar memindahkan udang, melainkan strategi untuk memperkenalkan benur udang dengan ekosistem tambak yang menjadi tempatnya hidup.
Cara tebar benur udang dimulai dari sterilisasi air tambak, validasi dokumen benur udang, hingga proses aklimatisasi benur.
Kesalahan pada cara tebar benur udang dapat memicu stres tinggi, kegagalan adaptasi, hingga kematian massal di awal masa budidaya.
Artikel ini menyajikan panduan teknis untuk memastikan benur beradaptasi mulus pada lingkungan tambak. Simak langkah-langkah detail berikut untuk meminimalkan risiko dan mengamankan produktivitas tambak udang sejak hari pertama.
Poin Penting sebelum Penebaran Benur Udang
Terdapat tiga aspek yang perlu diperiksa sebelum melakukan penebaran, yaitu:
- Kesiapan wadah budidaya
- Kesehatan dan kualitas benur
- Jumlah benur
Petambak dapat melakukan pemeriksaan teknis dan berurutan dengan mengikuti langkah yang dijelaskan di bawah ini.

Gambar: Afiesh SP
Pastikan Kesiapan Tambak
Tambak yang siap ditebar benur memiliki ekosistem yang telah terbentuk, steril dari bibit penyakit, dan kualitas air yang sesuai dengan rentang toleransi udang.
Untuk memastikan kesterilan dan kesiapan ekosistem, tambak harus melewati proses persiapan tambak terlebih dahulu.
Parameter kualitas air seperti pH, suhu, salinitas, dan kandungan oksigen di tambak juga harus disesuaikan dengan kualitas air di hatchery asal benur.
Penyesuaian ini bertujuan untuk mempermudah adaptasi udang, mengurangi kadar stres, dan mempersingkat waktu aklimatisasi.
Rentang perbedaan suhu dan salinitas antara air dari hatchery (atau air di kantung benur) dan air tambak sebaiknya tidak melebihi 5º C dan 5 ppt.
Panduan sterilisasi tambak udang
Cek Dokumen Benur
Umumnya, benur yang dikirim dari hatchery disertai dengan dokumen keterangan kondisi dan kelayakan tebar benur.
Dokumen tersebut antara lain:
- Keterangan keunggulan genetik
- Keterangan Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR)
- Keterangan hasil uji scoring benur
Keterangan keunggulan genetik umumnya menyatakan bahwa benur memiliki sifat cepat tumbuh, tahan penyakit, atau seimbang antara keduanya (balanced).
SPF adalah keterangan yang menyatakan benur bebas dari infeksi penyakit tertentu, sedangkan SPR adalah keterangan bahwa benur tersebut memiliki resistensi terhadap suatu jenis penyakit.
Uji scoring benur merupakan serangkaian uji untuk menyatakan kesehatan benur, baik secara fisiologis atau biologis, seperti uji bolitas, uji Muscle Gut Ratio (MGR), uji nekrosis, atau hasil uji PCR sampel penyakit.
Memilih Benur Vaname dengan Keunggulan Genetik yang Tepat
Cek Kondisi Benur
Meskipun benur telah memiliki dokumen resmi, petambak tetap harus melakukan pemeriksaan langsung terhadap kondisi benur.
Pengecekan dapat ditinjau dari ciri-ciri fisik yang menunjukkan benur sehat dan prima. Beberapa ciri-cirinya yaitu:
- Aktif merespon dan berenang melawan arus
- Ukuran seragam
- Usus terlihat penuh
Selain itu, petambak juga dapat memastikan benur tidak mengandung patogen atau terinfeksi penyakit langsung di tambak sebelum ditebar.
Pengecekan ini dapat menggunakan alat dengan teknologi LAMP PCR yang dapat mendeteksi sampel penyakit udang kurang dari 1 jam.
Dengan mendeteksi adanya bibit penyakit secara aktual sebelum penebaran, maka hasil panen dan profit budidaya dapat lebih terjamin.
Begini cara cek penyakit udang langsung di tambak kurang dari 1 jam
Hitung Jumlah Benur
Jumlah benur perlu dihitung agar dapat mengetahui Survival Rate (SR) benur secara aktuan dan menyesuaikan dengan padat tebar masing-masing petak tambak.
Teknis perhitungan dilakukan secara manual oleh 2-4 orang teknisi tambak dengan menggunakan alat bantu seperti ember, centong nasi, dan plastik packing benur itu sendiri.
Hasil dari perhitungan SR ini juga akan digunakan sebagai data pertimbangan mengenai hatchery yang dilanggan. Jika SR benur diketahui kurang dari 95%, maka pihak petambak dapat mengomunikasikan pada pihak hatchery.
6 ciri benur berkualitas, cek di sini

Gambar: Wicara Mina
Teknis Tebar Benur Udang
Jika hasil pengecekan kualitas dan kesiapan tambak sudah dianggap baik, maka cara tebar benur udang dapat segera dilakukan. Proses ini harus dilakukan secara bertahap untuk memastikan benur tidak mengalami syok akibat perubahan lingkungan yang drastis.
Berikut adalah tata cara tebar benur yang dibagi menjadi tiga segmen utama:
1. Persiapan area penebaran
2. Aklimatisasi benur pada suhu
3. Aklimatisasi benur pada salinitas
4. Pelepasan benur
1. Persiapan Area Penebaran
- Sebelum benur diturunkan ke air, pastikan area tebar sudah kondusif
- Siapkan benur dalam plastik packing di tepi petak tambak
- Pasang pembatas di area tebar (umumnya menggunakan selang pompa) untuk mencegah plastik packing hanyut terlalu jauh ke tengah tambak mengikuti arus
2. Aklimatisasi Benur: Suhu
Cara tebar benur udang ini bertujuan menyamakan suhu air di dalam kantong plastik dengan suhu air tambak.
- Pengapungan: Letakkan kantong berisi benur (dalam kondisi masih terikat rapat) di permukaan air tambak di dalam area pembatas
- Durasi: Biarkan mengapung selama 15–30 menit. Waktu ini memberikan kesempatan suhu air di dalam kantong untuk beradaptasi secara perlahan dengan suhu kolam
- Indikator: Perhatikan tanda-tanda fisik pada plastik. Munculnya embun di permukaan dalam plastik dapat menjadi indikasi bahwa suhu sudah mulai menyesuaikan diri.
3. Aklimatisasi Benur: Salinitas
Setelah suhu setara, aklimatisasi benur dilanjutkan dengan penyesuaian parameter kimia, terutama salinitas (kadar garam) dan pH.
- Buka Ikatan: Setelah proses pengapungan selesai, buka ikatan kantong plastik benur
- Pencampuran Bertahap: Masukkan air tambak ke dalam kantong benur sedikit demi sedikit. Lakukan proses ini secara perlahan selama kurang lebih 10–15 menit.
Tujuan: cara tebar benur ini penting agar tidak terjadi stres akibat perbedaan tekanan osmotik. Idealnya, perbedaan salinitas air kantong dan tambak tidak lebih dari 5 ppt, dan perbedaan suhu tidak lebih dari 2°C.
4. Pelepasan Benur
- Penebaran: Setelah benur terlihat aktif, nyaman, dan tidak menunjukkan tanda stres, miringkan kantong plastik secara perlahan. Biarkan benur berenang keluar dengan sendirinya menuju air tambak
- Pembilasan: Pastikan seluruh benur telah keluar. Anda bisa membilas sisa-sisa air dalam plastik untuk memastikan tidak ada benur yang tertinggal atau terperangkap di sudut plastik
- Pembersihan: Ambil kembali sampah plastik packing dan buang di tempat yang sesuai agar tidak mencemari tambak.
Selain itu, terdapat beberapa tips sukses dalam teknik tebar benur udang:
- Waktu Tebar: Lakukan pada pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas untuk menjaga stabilitas suhu air
- Posisi Tebar: Lakukan di sudut tambak yang terkena arus (bukan sudut mati) untuk membantu penyebaran benur ke seluruh area tambak
- Usia Benur: Pastikan umur udang telah mencapai minimal PL 8 pada saat ditebar untuk daya tahan tubuh yang lebih baik.
- Pastikan padat tebar tambak udang sudah dipastikan dengan benar sesuai rencana dan analisis usaha

Cara Cek Penyakit Benur Instan, Langsung di Tambak
Mendeteksi penyakit sejak dini sangat penting untuk menjaga keberhasilan budidaya udang, termasuk pada mendeteksi penyakit pada benur udang.

Dengan inovasi teknologi LAMP PCR terkini, deteksi penyakit pada benur dapat dilakukan langsung di tambak pada hari penebaran dan kurang dari 1 jam.
Salah satu alat deteksi deteksi penyakit yang dibekali teknologi LAMP PCR adalah RAPID Test Kit dari Forte Biotech.
RAPID Test Kit menawarkan deteksi AHPND, WSSV, dan EHP yang cepat dengan hasil yang akurat hingga 92% seperti PCR konvensional.
Sehingga, petambak dapat mencegah penyebaran penyakit sejak dini dengan praktis dan instan.
Dapatkan alat RAPID Test Kit di sini




