• Home
  • Infomina
  • Cetak Santripreneur, Santri Dibekali Budidaya Ikan Lele Mutiara

Cetak Santripreneur, Santri Dibekali Budidaya Ikan Lele Mutiara

| Wed, 18 Nov 2020 - 16:48

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia melalui Balai Riset Pemulihan Ikan (BRPI) Sukamandi membekali para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ikhsan Pekalongan berupa pelatihan Pengembangan Perikanan Budidaya Berbasis Komoditas Unggul dan Kewirausahaan. Pelatihan ini agar santri terampil berbudidaya komoditas perikanan khususnya budidaya ikan lele mutiara yang merupakan hasil riset berbasis produktivitas unggul, Selasa (27/10/2020).


Penyuluh Perikanan BRPI Sukamandi, Heri Widyatman, mengungkapkan bahwa BRPI Sukamandi dibawah KKP RI memiliki tugas khusus untuk membuat riset pemulihan ikan untuk menghasilkan benih ikan unggul dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan performa ikan-ikan budidaya.


“Pemulihan itu meningkatkan performa ikan-ikan budidaya yang sudah dibudidayakan masyarakat ketika mengalami penurunan performa kami tingkatkan melalui proses pemulihan seperti ikan lele mutiara ini kami kembangkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ikan lele di tengah masyarakat yang mengalami penurunan performa pertumbuhan, efisiensi pakan, ketahanan penyakit dan sebagainya,” terang Heri.


Baca juga: Cara Ternak Lele Bioflok Sederhana Hasil Maksimal


Heri menambahkan, BRPI Sukamandi melaksanakan riset pemulihan yang salah satu bagiannya adalah melakukan uji perbandingan mutu lokasi di beberapa daerah dan sistem yang salah satu yang dikembangkan adalah budidaya ikan lele mutiara dengan sistem bioflok untuk mendukung pesantren entrepreneur.


“Kami melakukan uji di beberapa daerah dan sistem budidaya ikan lele mutiara dengan bioflok melalui program pesantren entrepreneur, apakah nanti ikan lele mutiara dengan keunggulannya 20 hingga 50 persen lebih baik pertumbuhannya, ketika diuji di sistem bioflok juga memiliki keunggulan serupa sehingga tentunya bermanfaat dan berdampak dalam meningkatkan perekonomian untuk masyarakat luas,” papar Heri.


Kegiatan ini merupakan riset pengembangan ikan lele Mutiara yang dilakukan dalam rangka menyebarluaskan ikan riset hasil pemuliaan BRPI untuk mendorong pembudidaya untuk penggunaan ikan unggul dan kebermanfaatan di masyarakat.


Baca juga: Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang


Ketua Rabithah Alawiyah Jateng-DIY, Abu Bakar Alatas menjelaskan, kegiatan pelatihan budidaya ikan lele yang bekerjasama dengan BRPI Sukamandi dan Rabithah Alawiyah di lingkup Ponpes dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kemandirian para santri saat mereka lulus dari Ponpes dan kembali ke masyarakat.


“Di Ponpes ini kami bina mereka secara agama, selain itu kami juga membangun kemandirian untuk menumbuhkan jiwa santripreneur, santri yang memiliki jiwa untuk mengembangkan usaha. Sehingga para santri bisa ikut serta berwawasan wirausaha melalui budidaya lele mutiara dengan sistem bioflok yang akan terus dikembangkan,” ujar Abu.


Abu menuturkan, kegiatan ini tindaklanjut dari kegiatan perkoperasian pondok pesantren dimana budidaya lele mutiara ini akan menjadi usaha yang dirintis Pondok Pesantren dan selanjutnya menjalin kerjasama dengan DKP dan Dindagkop-UKM Kota Pekalongan untuk dibantu dicarikan mitra untuk membeli hasil panen budidaya ikan tersebut.


Baca juga: Persiapan Mapan, Tekan Kematian


“Ini juga sebagai upaya pemberdayaan ekonomi sekaligus mendukung dan mensukseskan program Pemerintah dalam memenuhi ketahanan pangan dengan cara memberdayakan santri membudidayakan ikan lele mutiara,” papar Abu.


Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kota Pekalongan, Ir Agus Jati Waluyo menyambut baik adanya kegiatan pelatihan budidaya lele mutiara tersebut. Menurutnya, budidaya lele mutiara ini merupakan komoditas yang masih baru dan perlu dikenalkan kepada masyarakat.


“Kami menyambut baik adanya pelatihan ini dimana Ponpes ikutserta menunjukkan kontribusinya terhadap pembangunan daerah terutama peningkatan SDM dan ekonomi melalui pelatihan ini dapat membekali santri life skill usaha dari awal budidaya, produksi hingga panen dan siap dikonsumsi dan dijual,” tutur Jati.


Baca juga: Cara Pembenih Lele Hadapi Hujan


Jati berharap, hasil pelatihan budidaya lele mutiara ini nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan ponpes, peningkatan gizi para santri ponpes dan dapat dikembangkan untuk wirausaha.


Selama budidaya lele, lanjut Jati, santri akan didampingi oleh petugas dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan hingga ikan dapat dipanen.


“Ikan lele mutiara ini kandungannya sangat bagus akan Omega 3 nya yang baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak-anak santri,” pungkasnya. 


Sumber: Radar Pekalongan

Artikel lainnya