• Home
  • Infomina
  • Together Rebuilding and Reviving, Indonesia Mariculture Forum (IMF)

Together Rebuilding and Reviving, Indonesia Mariculture Forum (IMF)

| Mon, 11 Jul 2022 - 16:07

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, kegiatan marikutur (budidaya laut) Indonesia berada dalam posisi genting. Saat ini, terjadi penurunan jumlah karamba laut tempat budidaya ikan kerapu, belum lagi produksi dan perdagangan ikan hidup ke Hong Kong telah dikurangi hingga 20% dari volume awal. Beragam situasi tersebut menyebabkan terjadinya peralihan orientasi bisnis ke arah ekspor benih dibandingkan usaha pembesaran di dalam negeri. 

 

Sebagai tanggapan terhadap situasi bisnis budidaya laut di Indonesia sekarang ini, The U.S. Soybean Export Council (USSEC) dan Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) memprakarsai acara antara pemangku kepentingan budidaya laut. Dengan tujuan, untuk merencanakan tindakan untuk membangun kembali dan menghidupkan kembali sistem budidaya laut yang lebih kuat, efisien, industri yang terintegrasi dan berkelanjutan.

 

Baca juga: Pengembangan Marikultur Berbasis Masyarakat


Kegiatan tersebut diselenggarakan pada (14/6) di Hotel Conrad Bali, Nusa Dua-Bali dengan tema ‘Rebuilding And Reviving The Indonesia Mariculture System’. Acara ini disponsori oleh Nutricell, Skretting, Stp (PT Suri Tani Pemuka), PT Matahari Sakti, Iowa Soybean Association, US Soy Experiences, USSEC, North Dakota Soybean Council, Nebraska Soybean Board. Dengen TROBOS Aqua sebagai media partner dan diselenggarakan oleh TComm. 

 

Sekitar 50 orang peserta dari berbagai daerah hadir di acara ini. Mereka terdiri dari pengusaha dan pembudidaya ikan laut, asosiasi industri, perusahaan pengolahan ikan laut, unit teknis pemerintah, pakar dan akademisi, serta pemasok kebutuhan budidaya (pakan dan lainnya). 

 

Baca juga:  KKP Pacu Produksi Komoditas Marikultur di Riau


Hadir sebagai narasumber yaitu Spesialis MHsiang Pin Lan, Spesialis Marikultur USSEC, Prof Rokhmin Dahuri, Ketua Umum MAI; Budhi Wibowo, Ketua Umum AP5I (Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia); Fauzan Bahri, perwakiln PT Skretting Indonesia, dan Robert Vassallo Agius, Konsultan Akuakultur internasional. 

 

Jalannya acara ini dipandu oleh moderator Pamudi, perwakilan USSEC. Kemudian sesi kedua dipandu oleh Muhibbudin Koto, perwakilan MAI untuk diskusi panel mengenai kebijakan, rantai nilai, teknologi, logistik dan pengembangan pemasaran produk ikan laut.


 

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh TROBOS Aqua. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.


Artikel lainnya