• Home
  • Infomina
  • Meraih Kesuksesan Pencegahan Penyakit Ikan Melalui Aplikasi Camprobal (Campuran Probiotik dan Tanaman Herbal)

Meraih Kesuksesan Pencegahan Penyakit Ikan Melalui Aplikasi Camprobal (Campuran Probiotik dan Tanaman Herbal)

| Tue, 05 Oct 2021 - 11:14

Kegiatan perikanan budidaya saat ini sedang mengalami peningkatan yang pesat. Sejalan dengan peningkatan tersebut, tidak menutup kemungkinan akan menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan secara umum yaitu adanya penyakit ikan. Penyakit ikan muncul dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara faktor lingkungan, ikan/udang dan mikroorganisme. Secara umum, mikroorganisme sudah ada di perairan, namun, ketika sisa pakan dan metabolit tidak dilakukan penguraian oleh mikroba dapat meningkatkan kandungan bahan organik sehingga menyebabkan kualitas air dan lingkungan menurun.


Adanya faktor penurunan kualitas air akan menyebabkan ikan /udang akan stress sehingga sistem imun ikan menurun. Pada saat sistem imun menurun, mikroorganisme patogen akan menyerang ikan / udang. Beberapa jenis penyakit yang mengancam komoditas ikan seperti Enteric Septicemia of catfish dan Furunculosis / Carp erytrodermatitis yang menyerang ikan air tawar serta Infection with Infectious hypodermal and haematopoietic, Infection with yellow head virus, Acute Heaptopancreatic necrosis disease yang menyerang udang. 


Salah satu tindakan preventif dalam mencegah penyakit ikan adalah dengan penggunaan probiotik yang dicampurkan dengan ekstrak tanaman herbal. Probiotik memberikan keuntungan dalam pengelolaan pakan, bahan organik dalam air dan peningkatan kesehatan ikan melalui biodegradasi. Berdasarkan hasil kegiatan monitoring dan surveilans penyakit ikan di beberapa lokasi kolam / tambak di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Februari s.d. September 2021.




Adanya pola pelaku pembudidaya ikan yang menggunakan probiotik dan ekstrak tanaman herbal yang disemprotkan pada pakan secara berselang waktu, efektif untuk mencegah penyakit ikan. Berdasarkan keterangan dari pembudidaya ikan, mereka percaya hal tersebut karena dapat menjadi obat bagi manusia yang berarti juga dapat mengobati penyakit ikan. Masyarakat sudah menerapkan penggunaan esktrak tanaman herbal seperti pisang, pepaya dan kunyit (pada ikan air tawar) dan ekstrak kunyit untuk udang vaname yang dilakukan penyemprotan ke pakan setelah dilakukan penyemprotan probiotik.


Jeda waktu yang diterapkan oleh pembudidaya adalah 3-5 menit setelah penyemprotan probiotik pada pakan. Adapun data probiotik dan ekstrak tanaman herbal yang diperoleh berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara kepada pembudidaya ikan. 


Yuk, Ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Adapun hasil yang diperoleh dari beberapa pembudidaya ikan dan udang yang menggunakan campuran probiotik dan tanaman herbal dapat disajikan pada tabel 1 berikut. 



Setelah dilakukan pendataan jenis probiotik dan tanaman herbal, selanjutnya untuk mengetahui kandungan dan manfaatnya dapat ditunjang dengan kajian literatur. Penggunaan probiotik seperti EM4 Perikanan dan Probiotik Vanna Pro memiliki kemampuan untuk membantu meningkatkan mikroflora (bakteri yang menguntungkan) didalam saluran pencernaan sehingga dapat menekan jumlah bakteri yang merugikan.


Probiotik EM4 Perikanan mengandung bakteri Lactobacillus sp. 1,0x106 sel/mL dan Saccaromyces cerevisiae 1,0x105 sel/mL dan ragi. Sedangkan Probiotik Vanna Pro mengandung Bacillus subtilis, Bacillus Lichenniformis, Lactobacillus plantarum. Menurut Fachri et al., (2016), bakteri probiotik seperti Bacillus spp., Lactobacillus, Saccharomyces memiliki kemampuan meningkatkan kecernaan pakan dalam usus, memiliki kemampuan pengelolaan kualitas air dan peningkatan Kesehatan ikan.


Selain itu, menurut Noviana et al., (2014) dalam Sari (2018), penggunaan probiotik mengandung mikroba lignoselulotik yang akan memecah ikatan lignoselulotik sehingga zat lignin dan selullosa akan terlepas dan terserap kedalam tubuh ikan dan mikroba proteolitik yang akan memecah senyawa ikatan protein komplek menjadi asam amino. Bakteri probiotik dapat menempel dalam usus ikan sehingga dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan akan memberikan keuntungan penyerapan nutrisi pakan yang lebih baik.


Disamping sudah diterapkan penggunaan probiotik, juga menggunakan ekstrak tanaman herbal sebagai pencegah penyakit ikan.  Mulis et al., (2015), dosis 10 g ekstrak pelepah pisang untuk 100 mL air dapat mencegah penyakit Aeromonas hydrophyla pada ikan nila, Nuryati et al., (2015), ekstrak batang dapat mencegah investasi jamur Saprolegnia sp., pada ikan gurame dengan dosis 4%. Hal ini dikarenakan dalam setiap getah pisang mengandung antibakteri seperti saponin, flavanoid, tannin, kuinon, phenol dan lektin.


Selain itu, masyarakat memanfaatkan pepaya sebagai tanaman herbal pencegah penyakit ikan. Daun pepaya mengandung polifenol, alkaloid, karpain, flavonoid dan enzim papain yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri (Haryani et al., 2012). Selain itu, Agung (2009) bahwa pemberian dosis 4% sudah dapat menghambat pertumbuhan Aeromonas hydrophyla.


Tanaman herbal kunyit juga digunakan pembudidaya dalam mencegah penyakit ikan dan udang. Menurut Karmila et al., (2017), kunyit mengandung zat tanin, alkaloid, flavonoid, kurkuminoid dan saponin yang dapat mencegah penyakit ikan dan udang. Selain itu, zat kurkumin pada kunyit dapat memacu nafsu makan ikan dan udang sehingga tingkat konsumsi pakan menjadi lebih baik. Hal ini ditunjang oleh penelitian Lawhavinit et al., (2011) dalam Arifin et al., (2015), penggunaan 0,15% ekstrak kunyit dapat meningkatkan imun udang dalam mencegah penyakit Vibrio spp.


Dengan adanya data-data di lapangan ditunjang dengan kajian literatur, pemanfaatan probiotik dan tanaman herbal yang disemprotkan pada pakan secara berselang waktu menjadi suatu yang propektif dalam mencegah penyakit ikan. Hal ini tentu akan menguntungkan dan memberikan keberlanjutan bagi usaha perikanan budidaya masyarakat.

---


Penulis: Muhammad Fachri

Profesi: ASN

Instansi: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Artikel lainnya