• Home
  • Infomina
  • Hasil Riset Perikanan Hasilkan Teknologi Siap Pakai

Hasil Riset Perikanan Hasilkan Teknologi Siap Pakai

| Fri, 13 Sep 2019 - 10:03

Hasil riset kelautan dan perikanan diwujudkan dalam bentuk produk teknologi yang siap dipakai oleh masyarakat. Hal itu tergambar pada gelaran pameran inovasi dan kreativitas kota Pekalongan 2019, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja, secara simbolis menyerahkan alat transportasi ikan segar untuk roda-2 (Altis-2) kepada Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz. Altis-2 selanjutnya diteruskan kepada pelaku usaha perikanan kota Pekalongan.

Pameran Inovasi dan Kreativitas Kota Pekalongan 2019 digelar sebagai rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-24. Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Jetayu kota Pekalongan, acara ini digelar selama empat hari yaitu pada 5 - 8 September 2019.

Diterangkan Sjarief, Altis-2 merupakan salah satu inovasi riset dari BRSDMKP yang telah mendapatkan nomor pendaftaran paten S00201402661 pada tahun 2014.

Kendaraan ini termasuk dalam 108 Inovasi Indonesia dan Rekomendasi Teknologi KKP tahun 2016, serta menjadi runner up pada Kompetisi IPLAN Challenges 2018.

Dia menuturkan, alat tersebut dapat digunakan untuk ikan yang telah dingin sebelum dijajakan oleh pedagang ikan keliling (telah di es atau disimpan beku).

Alat ini mampu mempertahankan suhu ikan 3–4°C selama kegiatan, dengan waktu keliling hingga 6 jam, serta mampu menampung ikan sebanyak 60 kg.

"Mekanisme alat ini sangat sederhana, ikan yang dikulak oleh pengecer pada sore hari disimpan di dalam di freezer, pagi nya dimasukkan ke AlTIS-2 agar ikannya tetap dingin, segar, mutu terjaga.

Alat ini tidak menggunakan es sama sekali, dapat mengurangi modal usaha sekaligus meningkatkan pendapatan pedagang ikan tersebut dan tidak menggunakan sterofom yang dianggap tidak ramah lingkungan," terang Sjarief.

Ditegaskannya, hasil riset, hasil penelitian kita, harus dapat digunakan masyarakat secara langsung. Pekalongan merupakan kota pertama di Indonesia yang menerima Altis-2 pada 2019 ini.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), turut menampilkan hasil riset dan inovasinya dalam dalam Pameran Inovasi dan Kreativitas Kota Pekalongan 2019.

LRMPHP menyajikan hasil inovasi riset berupa prototype alat pengujian kesegaran ikan berbasis non-destruktif. Alat ini mampu mengidentifikasi dan menilai kesegaran ikan dengan cepat berbasis 2 (dua) parameter yaitu citra mata dan gas. Proses pengujian kesegaran ikan non-destruktif berdasarkan citra mata dan deret sensor gas sendiri telah mendapatkan nomor pendaftaran paten P00201704950 pada 2017.

"Di samping itu, kami juga memiliki aplikasi Laut Nusantara. Aplikasi berbasis android ini membantu nelayan untuk mendapatkan tangkapan yang lebih banyak.

Jadi nelayan sekarang bukan lagi mencari ikan tapi menangkap ikan. Ini merupakan langkah BRSDM dalam menciptakan nelayan milenial. Dengan kultur dan kearifan Indonesia, namun menggunakan teknologi terbarukan yang dapat diakses di manapun dan kapanpun," jelasnya.

Sjarief pun mengapresiasi Walikota Pekalongan yang konsisten mengadakan kegiatan pameran inovasi dan kreativitas setiap tahunnya guna menunjang pengembangan Iptek berbasis kearifan lokal.

Walikota Pekalongan menanggapi, bahwa Pemkot memang tengah memperkuat karakter kota Pekalongan sebagai kota kreatif dunia dengan tagline kreatif, inovatif, sejahtera, dan mandiri.

"Kami mengapresiasi hasil riset dan inovasi yang dihasilkan BRSDM yang tentunya bermanfaat untuk masyarakat," tutur Saelany. 


Artikel Asli : Trobos Aqua


Artikel lainnya