• Home
  • Infomina
  • Biskuit Ikan Patin, Inovasi Pengembangan Produk Perikanan

Biskuit Ikan Patin, Inovasi Pengembangan Produk Perikanan

| Mon, 02 Jan 2023 - 12:19

Salah satu produk yang telah lama dikenal dan digemari oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan dan usia adalah biskuit. Biskuit adalah sejenis makanan yang terbuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain, dengan proses pemanasan dan pencetakan. Makanan yang dikenal dengan baik oleh masyarakat seringkali menjadi media untuk bahan fortifikan karena dengan begitu nutrisi yang ditambahkan ke dalam produk tersebut akan lebih banyak dikonsumsi oleh lebih banyak orang (Pratama et al. 2014). Biskuit ikan patin merupakan salah satu contoh produk fortifikasi.


Artikel terkait: Tingkatkan Gelasi Surimi, Mahasiswa IPB Manfaatkan Tulang Ikan Patin


Nilai tambah yang didapatkan dari pengolahan ikan patin menjadi biskuit ikan yaitu setiap 200g biskuit ikan membutuhkan ikan patin, tepung, gula, telur, mentega dan minyak nabati. Berdasarkan formulasi tersebut dapat dikatakan bahwa ikan patin mengalami proses pengolahan sehingga mendapatkan nilai tambah.


Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan meningkatkan kebutuhan konsumen akan produk olahan ikan salah satunya biskuit ikan patin sehingga membuat peluang usahanya semakin terbuka. Segmentasi pemasaran biskuit ikan patin adalah masyarakat yang ingin mengkonsumsi produk yang bergizi namun praktis karena biskuit ini dikemas dalam kemasan toples dan memiliki masa simpan yang cukup lama.


Baca juga: Fillet, Solusi Piutang Macet dan Oversuplai


Biskuit ikan patin memiliki tekstur yang lembut dan halus. Saat ini banyak di jumpai biskuit yang di perkaya dengan protein dan karbohidrat, namun sumber protein yang berasal dari ikan masih jarang di gunakan pada biskuit. Pengkayaan protein menggunakan ikan dapat dijadikan salah satu upaya meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan, pengkayaan protein yang berasal dari daging ikan patin akan mempengaruhi biskuit secara fisik, kimiawi, dan organoleptik (Hayati et al. 2014). Inovasi yang dapat dilakukan untuk produk tersebut adalah melakukan penambahan flavor yang disukai banyak kalangan agar meningkatkan daya tari dari produk tersebut.


Promosi yang telah dilakukan oleh produk biskuit ikan patin ini adalah memberikan gratis biaya pengiriman keseluruh daerah di Indonesia untuk meningkatkan minat terhadap produk tersebut. Promosi lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya jual produk tersebut dengan cara pemberian diskon untuk pembelian lebih dari satu buah. Promosi juga dapat dilakukan di berbagai macam sosial media untuk mendapatkan lebih banyak konsumen.


Seputar ikan patin: Menikmati Gurihnya Rejeki Budidaya Ikan Patin


Pemasaran biskuit ikan patin dilakukan secara online. Pemasaran biskuit ikan patin ini menggunakan media sosial seperti Whatsapp dan menggunakan aplikasi e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. 


Keuntungan yang didapat dari pemasaran secara online adalah mudah melakukan promosi, target pasarnya luas, mengurangi biaya pemasaran dan dapat terhubung langsung dengan pelanggan sehingga review dari produk ini akan terus tersedia sebagai bahan evaluasi penjual. Kekurangan dari pemasaran secara online adalah pelanggan tidak bisa melihat wujud asli produk tersebut sebelum membeli, masih banyak pelanggan yang lebih suka belanja offline, rawan penipuan dan tidak berhubungan langsung dengan konsumen.


Informasi lainnya: Persiapan Sebelum Budidaya Ikan Patin


Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Kompasiana. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.



Artikel lainnya

Patin 

Budidaya Ikan Patin, Perhatikan Waktu Tebar Benih

Minapoli

521 hari lalu

  • verified icon1272
Patin 

Fillet, Solusi Piutang Macet dan Oversuplai

Trobos Aqua

1490 hari lalu

  • verified icon2047
Patin 

Budidaya Ikan Patin

Minapoli

1370 hari lalu

  • verified icon15629