• Home
  • Infomina
  • Aquafest 2022 Pertemukan Para Ahli Melalui Workshop Pengaplikasian Probiotik Pada Udang

Aquafest 2022 Pertemukan Para Ahli Melalui Workshop Pengaplikasian Probiotik Pada Udang

| Mon, 26 Sep 2022 - 09:45

Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) FPIK IPB University melalui Aquaculture Festival 2022 berhasil menyelenggarakan Workshop udang bertemakan “Pengaplikasian Probiotik pada Pertumbuhan dan Kesehatan Udang”. Tema tersebut diangkat berdasarkan permasalahan di lingkungan budidaya udang seperti penyakit, masalah penangan serta pemberian probiotik.


Oleh karena itu, workshop ini diharapkan dapat menambah pemahaman audiens tentang pengaplikasian probiotik secara tepat, guna meningkatkan kesuksesan kegiatan budidaya udang. Acara ini diselenggarakan pada 18 September 2022, bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University yang diikuti oleh para petambak, teknisi, pembudidaya, mahasiswa dan masyarakat umum. 


Rangkaian acara workshop di moderatori oleh Muhammad Iqbal Kurniawinata, M.Si yang merupakan mahasiswa S3 akuakultur IPB University. Workshop ini juga dihadiri oleh beberapa ahli di bidang udang, diantaranya Sales Manager I and V Bio Indonesia, Waiso; Technical Support Manager INVE Aquaculture, Arfindee Abru; FPIK IPB University Lecturer, Prof. Dr. Ir. Widanarni, M.Si; dan Head of Shrimp Club Indonesia 2017-2022, Ir. Iwan Soetanto. 


“Budidaya udang merupakan salah satu ranah profitable di kalangan pembudidaya” ujar Waiso di awal penyampaian materinya. Beliau berbicara mengenai pemenuhan kebutuhan pakan yang baik akan menentukan kualitas benur yang baik pula. Penggunaan pakan alami pada hatchery lebih disarankan dibandingkan penggunaan pakan artificial yang dapat memperburuk kualitas air hatchery. Pakan alami yang bisa digunakan adalah algae sebagai makanan pertama udang dan Artemia. 


Baca juga: Aquafest 2022 Mewujudkan Peningkatan Produksi Udang yang Berkelanjutan


Pembicara selanjutnya adalah Arfindee Abru. Menurut beliau, terdapat 2 challenge terbesar dalam akuakultur yaitu lingkungan yang terus berubah dan penyakit. Kedua challenge tersebut dapat diatasi melalui pengaplikasian probiotik pada komoditas akuakultur, tidak terkecuali pada udang. Water probiotic dapat mempercepat siklus nitrogen dengan mengurai amonia menjadi nitrat, menekan bakteri patogen dalam kolam budidaya, serta mengkondisikan lingkungan yang sehat bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan.


Tidak hanya ke dalam lingkungan budidaya, probiotik mampu memperkaya keragaman bakteri baik dalam usus udang. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan oleh pembicara selanjutnya, Prof Dr. Ir. Widanarni, M.Si. 


Prof. Widanarni memaparkan penggunaan mikrobiologi antara lain probiotik, prebiotik dan sinbiotik dapat meningkatkan status kesehatan serta pertumbuhan udang sehingga menghasilkan kinerja pertumbuhan ikan dan produktivitas yang tinggi. Menurutnya, aplikasi probiotik pada manusia dapat menjadi role model bagi aplikasi probiotik dalam akuakultur salah satunya dengan pengembangan kontrol stress pada ikan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri-bakteri baik menggunakan teknologi NGS (Next Generation Sequencing).


Rangkaian workshop ditutup dengan pemaparan Ir. Iwan Soetanto mengenai Manajemen pemberian dan maintenance probiotik di dalam sistem budidaya yang didukung dengan data-data lapangan. Beliau juga menyebutkan beberapa upaya implementasi akuakultur masa depan dengan menaikkan carrying capacity melalui pengaplikasian probiotik, perbaikan program pakan, manajemen bahan organik terlarut dan tidak terlarut serta menumbuhkan dan menstabilkan pertumbuhan fitoplankton. Menurutnya, fitoplankton dan probiotik mampu bersinergi dalam meningkatkan pertumbuhan udang.

 

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Panitia Aquafest 2022. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.

Artikel lainnya